Merawat Nilai-nilai Suci Paska Ramadhan
Ust. Dr. Idmar Wijaya, S.Ag., M.hum.
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Artinya: “Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT.” (HR Tirmidzi).
Dari hadits ini kita melihat nilai yang pertama adalah muhasabah, muhasabah artinya kita menghitung-hitung diri kita. kemudian yang kedua adalah mujahadah, yaitu bersungguh-sungguh dalam rangka menunaikan ibadah ajaran Islam itu sendiri.
وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ankabut : 69)
Artinya bahwa Allah mengajarkan kita untuk selalu bermujahadah (bersungguh-sungguh) dalam semua aktivitas kita termasuk aktivitas kita sebagai pencari rezeki.
Ada lagi yang lainnya yaitu muraqabah yaitu orang yang senantiasa mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Cara bagaimana untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan cara melaksanakan ibadah-ibadah yang kita lakukan terutama ibadah yang bersifat khusus seperti sholat 5 waktu, ibadah nawafil, dan ibadah sosial. Semua ini dalam rangka untuk mendekatkan kita kepada Allah.
اعبُدِاللهَ كأنَّكَ تراه فإن لم تكُن تر ا ه فإنَّه يراك، واعدُد نفسكَ في الموتي وإيَّاكَ ودعو ةَ المظلو م فإنَّما تُستجا ب، ومن استطا ع منكم أ ن يشهد الصلا تينْ العشا ء والصبْح ولو حَبْوًافلْيَفْعَل
Artinya: “Beribadahlah kepada Allah seakan-akan kamu melihat Allah, jika kamu tidak melihatnya maka sesungguhnya Dia yang melihatmu dan anggaplah bahwa seakan-akan kamu hendak mati, jauhi dan hati-hati dari do’a orang-orang yang didzalimi, dan siapa diantara kalian yang mampu untuk shalat subuh dan ‘isya berjamaah walaupun dia merangkah untuk mendatanginya, hendaknya dia lakukan”.
Allah senantiasa selalu melihat kita terutama saat kita sedang beribadah, karena kita tahu bahwa Allah melihat kita maka hendaknya kita harus benar-benar khusuk dalam melaksanakannya dan merasakan ketenangan.
Yang menjadi tugas besar bagi kita adalah bagaimana merawat ibadah kita selama Ramadhan dan diterapkan setelahnya. Ketika Ramadhan kita terbiasa sholat berjamaah maka setelah Ramadhan hendaknya kita tetap mempertahankan nilai-nilai tersebut. Begitu juga dengan membaca Al-Quran dan bersedekah, jika selama Ramadhan kita banyak dan rutin membaca Al-Quran dan sering bersedekah maka setelah Ramadhan nilai itu harus selalu kita pertahankan dan merawatnya.
Narasumber : Ust. Dr. Idmar WIjaya, S.Ag., M.Hum. (Dalam kegiatan Pengajian Rutin Bulanan Fakultas Pertanian UM Palembang pada tanggal 2 Mei 2024)
Redaktur : SN. Isnaini
Editor : SN. Isnaini