Mempererat Ukhuwah, Pengajian Rutin Bulanan Fakultas Pertanian Berjalan Lancar
Palembang, (02/04/2024) Bertempat di Aula Fakultas Pertanian UM Palembang telah berlangsung kegiatan Pengajian Rutin Bulanan yang diadakan oleh Fakultas Pertanian dengan tema, “Merawat Nilai – Nilai Suci Pasca Ramadhan.” Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan, Ketua Prodi, Dosen, karyawan, hingga mahasiswa.
Dalam sambutannya, Beliau mengatakan bahwa kegiatan ini juga sebagai halal bihalal dan meningkatkatkan semangat kebersamaan.
“Kegiatan hari ini bukan saja pengajian rutin bulanan, tetapi juga sebagai acara halal bihalal agar kita sama – sama memberikan kesempatan untuk saling memaafkan, silaturahmi, saling membersihkan hati, meningkatkan kebaikan, serta meningkatkan semangat kebersamaan.” Kata Helmizuryani dalam sambutannya.
Dalam waktu dekat insyaallah beliau akan pergi ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji dan meminta doa semoga Allah Swt memberikan kemudahan.
“Alhamdulillah Allah Swt memanggil saya untuk berkunjung ke tanah suci. Mungkin dalam pergaulan kita memiliki kesalahan, saya mohon maaf dan mohon doanya semoga Allah Swt memberikan kemudahan.” Ucap Bapak Ir. Dasir, M.Si.
Sebelum penyampaian materinya, beliau medoakan agar kita semua juga dapat di panggil ke tanah suci untuk ibadah haji atau umrah seperti Bapak Ir. Dasir, M.Si.
Pada awal materi, beliau menyampaikan tema dari kegiatan ini adalah Merawat Nila – Nilai Suci Pasca Ramadhan. Menurutnya beribadah itu seperti kita bisa melihat Allah Swt dan merasakan bahwa Allah Swt juga memperhatikan kita dan merasakan betapa besarnya kuasa-Nya.
“Beribadah itu seperti kita melihat Allah Swt. Kita mempraktekkan sholat dengan khusyuk dan membayangkan betapa besarnya Allah Swt. Orang – orang yang khusyuk pada sholatnya berarti mampu merawat nilai – nilai suci pasca ramadhan.” Ujarnya Bapak Dr. Idmar Wijaya, S.Ag, M.Hum padanpenyampaian awal materi.
Dalam materinya juga, beliau mengajak kita untuk memulai kebiasaan baik seperti membuka Al – Qur’an minimal satu setengah halaman dahulu saat baru membuka handphone. Beliau membahas bagaimana mengenai fenomena membaca Al – Qur’an lewat handphone dan bagaimana meletakkannya, apakah tidak boleh sembarangan seperti Al – Qur’an?
“Al -Qur’an awalnya tertulis di pelepah kurma, tulang hewan, bebatuan, hingga ke kayu – kayuan. Setelah Rasulullah Saw meninggal dunia, terjadi huru hara dan terjadi perang Yamamah dan menewaskan banyak penghafal Al – Qur’an. Umar bin Khatab mengusulkan kepada Abu Bakar, bahwa dalam sepekan saja sudah menewaskan 70 penghapal Al – Qur’an dan saya khawatir akan lama – lama akan hilang dari peredaran. Kita perlu membukukan Al – Qur’an yang pernah ditulis oleh Rasulullah Saw. Seiring perkembangan teknologi, kertas atau halaman di layar yang kosong terisi oleh ayat – ayat Al – Qur’an dan ada yang tertulis di kertas murah, mahal, dan ada juga Al – Qur’an kecil atau Istanbul. Bahkan sekarang sudah masuk di aplikasi dan juga termasuk mushab. Jika memegang Al – Qur’an perlu dalam keadaan suci, sekarang sudah ada lewat aplikasi. Hanya kita perlu tahu seperti bunyi ayat dalam surah Ar – Rahman ayat 79.” Ujar Bapak Dr. Idmar Wijaya, S.Ag, M.Hum dalam materinya.
Reduktor : Nawal
Editor : Nawal
One Reply to “Mempererat Ukhuwah, Pengajian Rutin Bulanan Fakultas Pertanian Berjalan Lancar”